Spesialis Elektronik – Cara Mengenali Baterai / AKI UPS Asli atau Palsu

Setiap hari manusia menggunakan sumber daya listrik untuk menghidupkan alat – alat elektronik. Selain menggunakan sumber jala – jala listrik PLN, banyak dari perangkat elektronik menggunakan Baterai sebagai sumber energi maupun sebagai backup energy (energi cadangan). Misalnya saja UPS yang mensuplai daya pada komputer ketika listrik PLN padam. Contoh lain adalah smartphone yang menggunakan baterai sebagai sumber energi utama.

Kebutuhan perangkat elektronik terhadap baterai semakin meningkat. Hal ini dikarekanan semakin diminatinya perangkat mobile yang portable dan mudah dibawa. Dengan menggunakan baterai, perangkat elektronik yang digunakan dapat dioperasikan dimana saja. Baterai adalah perangkat penyimpanan muatan listrik yang dibuat dari perpaduan bahan logam dan elektrolisis. Baterai mengubah energi dari reaksi kimia menjadi energi potensial listrik.

Baterai yang sering digunakan adalah baterai Li-Ion (Lithium Ion) , baterai Lithium polymere (Li-po), baterai Zinc Carbon , baterai alkali, akumulator atau baterai Aki dll.

Semua jenis baterai bisa kita jumpai di toko dan lapak online. Namun tidak semua dari baterai yang dijual memiliki kualitas yang baik. Ada produsen baterai yang nakal memalsukan produk baterai dengan berbagai cara untuk meraih keuntungan.

Berbagai cara dilakukan mulai dari mengubah kapasitas baterai pada kemasan, memodifikasi bodi baterai, mengganti baterai dengan logam bahkan mengganti elektroda dan mengisi baterai dengan pasir !. Sehingga baterai yang sebenarnya Kw dipoles sedemikian rupa sehingga seperti Ori

Bagaimana cara mengenali baterai asli atau palsu maupun asli tapi palsu (aspal) ? Berikut ini beberapa cara mengenali baterai palsu :

1. Kapasitas yang tidak masuk akal

Setiap orang pasti akan tertarik dan berminat memiliki baterai dengan kapasitas yang besar. Dengan asumsi bahwa semakin besar kapasitas baterai maka akan semakin lama digunakan atau perangkat elektronik kita tidak cepat Low-bat. Hal ini dimanfaatkan oleh produsen nakal untuk menarik minat pembeli dengan mengubah angka kapasitas baterai yang tertera menjadi lebih tinggi. 

2. Harga yang murah

Selain kapasitas yang besar, harga baterai yang murah menjadi alasan untuk memilih baterai. Apalah jadinya jika Kapasitasnya besar harganya murah pula ? Pastinya tanpa pikir panjang orang awam akan langsung membelinya. Padahal sebenarnya harga berbanding lurus dengan kualitas.

Baterai original harganya relatif mahal, namun dapat diandalkan. Jika harga yang ditawarkan jauh lebih murah ditambah lagi kapasitas yang besar, patut diduga baterai yang kita beli palsu.

3. Bobot baterai yang ringan 

Baterai yang memiliki kualitas yang baik biasanya memiliki kepadatan bahan yang tinggi. Hal ini mengakibatkan bobotnya akan menjadi lebih berat. Berbeda dengan baterai abal – abal yang memiliki kualitas bahan yang rendah sehingga lebih ringan.

Namun trik ini biasanya diakali oleh produsen nakal dengan menambahkan bahan lain pada body baterai seperti menambahkan pasir bahkan baut dan mur!. Satu satunya cara yang bisa dilakukan adalah membuka body baterai untuk memastikan asli atau palsunya.

4. Baterai lebih cepat drop atau low-batt

Seperti yang dijelaskan diatas, baterai yang memiliki kualitas yang baik memiliki kepadatan bahan yang tinggi. Kualitas bahan yang baik menjadikan baterai dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu yang lama alias tidak cepat Low-bat.

Patut dicurigai apabila ada baterai dengan kapasitas besar namun cepat drop. Hal ini bisa terjadi karena pemakaian yang sudah lama atau kapasitas baterai memang berbeda dari yang sebenarnya (dijelaskan di poin 1).

5. Bodi baterai yang tidak sempurna atau cacat

Baterai yang berasal dari produsen terkenal biasanya memiliki metode produksi dan quality control yang baik sehingga menghasilkan produk dengan  kualitas fisik sempurna tanpa cacat. Berbeda dengan produk abal – abal dengan produksi seadanya sehingga kualitas fisiknya rendah. baterai asli memiliki tulisan lebih rapi dibandingkan baterai yang palsu (sablonan).

6. Baterai bekas pakai atau second

Baterai bekas pakai / second biasanya memiliki umur yang sudah cukup tua, hal tersebut tentu saja dapat mempengaruhi life cycle sebuah battery. life cycle adalah jumlah siklus pengisian dan pengosongan yang dapat diselesaikan baterai sebelum kehilangan kinerjanya. Umur siklus baterai dipengaruhi secara signifikan oleh kedalaman pengosongan. Kedalaman pengosongan adalah jumlah kapasitas penyimpanan baterai yang digunakan.

Spesialis Elektronik – Cara Mengenali Baterai / AKI UPS Asli atau Palsu

7. Waspadai baterai rekondisi

baterai yang cepat sekali rusak umumnya merupakan baterai bekas yang kemudian direkondisi. Namun, bukan berarti baterai rekondisi tidak bisa dikenali.

Muksin, Technical Operational Fast Pancoran, kemudian memberikan gambaran soal baterai asli yang sebenarnya hasil rekondisi itu.

“Biasanya terminal sudah mulai gores, cover sudah mulai gembung. Tampilan warnanya juga sudah mulai menghitam. Kalau sudah lama tidak dipakai kan gembung. Aki basah atau kering. Kalau aki kering mungkin jarang rekondisi,” kata dia.

Satu ciri lainnya yang akan mudah diketahui justru adalah harga. Kalau harga yang ditawarkan lebih murah dari harga pasarannya, maka pembeli patut curiga. Ditambah lagi, garansinya tidak akan berani lama-lama.

“Soal harga juga, harga itu bisa setengahnya. Malah dia bisa tahu kondisi berapa persen, nah itu juga mempengaruhi harga. Kalau kondisi masih 80-90 persen, ya harganya mirip-mirip dengan aki baru. Garansi mereka biasanya ngasih tiga bulan. Kalau aki baru-baru biasanya garansinya satu tahun,” tambahnya.

Itulah beberapa ciri – ciri baterai asli atau palsu dan cara mengenalinya. Sebagai konsumen yang bijak tentunya Hal diatas perlu untuk dipertimbangkan. Sebelum membeli atau menggunakan baterai, ada baiknya memperhatikan beberapa hal yaitu :

  1. Selalu bandingkan harga baterai dengan harga toko resmi
  2. Jangan tertipu dengan harga murah dan kapasitas baterai yang sesar.
  3.  Perhatikan fisik baterai, jika memungkinkan gunakan alat ukur untuk mengetahui besar tegangan baterai
  4.  Sebaiknya jangan membeli baterai bekas walaupun besar tegangannya masih bagus
  5. Jangan menggunakan baterai dengan gejala rusak (kempis atau kembung).

Tinggalkan Balasan